Rabu, 26 November 2008

Shock therapy bwt seorang Ayah

suatu pagi Sang Ayah mendapati kamar itu sudah rapi, dengan selembar
amplop bertuliskan " Untuk ayah " diatas kasurnya.
perlahan dia mulai membuka surat itu.




Ayah tercinta,

Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah
membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah. Aku pergi bersama
kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu dia.. ayah juga pasti akan
setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat ditubuhnya, juga
dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya.

Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua (aq pikir jaman sekarang
42 tahun tidaklah terlalu tua). Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia
adalah ayah dari anak di kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk
membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama. Kami akan
tinggal berpindah-pindah, dia punya bisnis perdagangan extacy yang sangat
luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa marijuana itu tidak begitu buruk.

Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli pengobatan
pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi dia bisa segera sembuh. Aku tahu
dia juga punya cewek lain tapi aq percaya dia akan setia padaku dengan cara
yang berbeda.

Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun sekarang, aku bisa
menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua. Oh iya, berikan bonekaku
untuk adik, dia sangat menginginkannya.




Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang ayah membaca
lembar kedua surat dari putri tercintanya itu.


ps:
Ayah tercinta,

tidak ada satupun dari yang aku tulis diatas itu benar, aku hanya ingin
menunjukkan ada ribuan hal yg lebih mengerikan daripada nilai Rapotku yg
buruk.

Kalau ayah sudah menandatangani rapotku diatas meja, panggil aku ya.
Aku tidak kemana2, saat ini aku ada di tetangga sebelah ....

Tidak ada komentar: